Bagi para peserta dapat mendownload materi-materi Seminar Nasional Perunggasan 2012 Fakultas Peternakan Brawijaya Malang, di link dibawah ini:
http://www.4shared.com/rar/0LDIQXvi/Seminar_Nasional_FAPET_UB.html
Semoga meteri-materi tersebut dapat bermanfaat.
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 10 Maret 2012
Ucapan Terima Kasih
Segenap panitia Seminar Nasional Perunggasan 2012 Fakultas Peternakan Brawijaya Malang, mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan partisipasinya kepada:
Sehingga dapat terlaksanakannya SEMINAR NASIONAL PERUNGGASAN dengan lancar dan sukses. Semoga seminar ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
- Para Undangan dan peserta Seminar Nasional
- Pemateri
- Trobos
- Sozzis
- So Good
- Real Good, dan
- PT. Reza Perkasa Surabaya
Sehingga dapat terlaksanakannya SEMINAR NASIONAL PERUNGGASAN dengan lancar dan sukses. Semoga seminar ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jumat, 24 Februari 2012
Institusi Pemateri Seminar Nasional Perunggasan
PT. Wonokoyo Jaya Corporindo bersama dengan berbagai unit
usahanya bersatu menjadi WONOKOYO GROUP adalah perusahaan yang
bergerak di bidang Industri Perunggasan Terpadu.
Didirikan tahun 1983 di Desa Wonokoyo, Pasuruan-Jawa Timur, sebagai perusahaan pembibitan anak ayam (Breeding Farm). Dalam waktu yang relatif singkat, WONOKOYO GROUP berhasil memposisikan diri sebagai pelaku bisnis perunggasan papan atas yang sangat diperhitungkan dan disegani di Indonesia.
Didirikan tahun 1983 di Desa Wonokoyo, Pasuruan-Jawa Timur, sebagai perusahaan pembibitan anak ayam (Breeding Farm). Dalam waktu yang relatif singkat, WONOKOYO GROUP berhasil memposisikan diri sebagai pelaku bisnis perunggasan papan atas yang sangat diperhitungkan dan disegani di Indonesia.
Visi Perusahaan:
Menjadi Pemimpin Pasar dan Perusahaan Perunggasan Terpadu yang Terbaik di IndonesiaMisi Perusahaan:
Terus Menerus Meningkatkan Mutu, Produktivitas dan Pelayanan untuk
Memuaskan Pelanggan dan Memberikan Manfaat kepada Karyawan, Pemasok dan
Pemegang Saham.
Pemateri oleh Bapak Suhardja (Kepala Direksi Bahan Baku)
TROBOS merupakan salah satu alternatif media
agribisnis. Ia dimunculkan sebagai suatu terobosan di antara penerbitan
pers agribisnis yang selama ini terkesan hanya berorientasi pada dunia
pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Kelahiran TROBOS sendiri pada hakekatnya merupakan wujud nyata dari kerja sama para wartawan dan pemilik modal yang mempunyai komitmen yang jelas serta kuat terhadap pembangunan agribisnis. Hal tersebut terlihat dengan jelas pada visi dan misi penerbitan.
Visi :
TROBOS ingin menjadikan dirinya sebagai pendorong dan barometer kemajuan agribisnis Indonesia, terutama bidang peternakan dan perikanan, yang sehat dengan didukung oleh jurnalisme bermoral serta beretika.
Misi :
Sebagai media informasi, TROBOS akan senantiasa menyampaikan informasi dan bahkan memberikan penyuluhan untuk merangsang tumbuhnya pelaku bisnis bidang peternakan-perikanan, terutama di tingkat budidaya. Melalui cara itulah diharapkan bidang tersebut akan mampu berperan sebagai sumber pertumbuhan baru yang optimal. Misalnya untuk meraup devisa, mendukung terciptanya ketahanan pangan melalui penyediaan pangan bergizi yang bisa mencerdaskan dan menyehatkan bangsa, menciptakan lapangan kerja, menghidupkan sekaligus menumbuhkan ekonomi terutama di pedesaan, meningkatkan pendapatan terutama para pembudidaya dan kelompok masyarakat ekonomi lemah. Di dalam kiprahnya, TROBOS akan selalu memadukan kepentingan bisnis dengan idealisme.
Pemateri oleh Ibu Fitri Nursanti Poernomo (Direktur Trobos)
PT. DASF adalah Perusahaan dibidang Animal Health Sector & Raw Material yang sekarang sedang berkembang pesat.
Pemateri oleh Bapak Ir. Yoyok Sisbianto (Direktur DASF Kediri)
SURYA MITRA FARM
Surya Mitra Farm berlokasi di Jl. R Adinegoro Timur No.1 Sooko, Mojokerto.
Pemateri oleh Bapak Sumarno (Direktur SMF Mojokerto)
Kelahiran TROBOS sendiri pada hakekatnya merupakan wujud nyata dari kerja sama para wartawan dan pemilik modal yang mempunyai komitmen yang jelas serta kuat terhadap pembangunan agribisnis. Hal tersebut terlihat dengan jelas pada visi dan misi penerbitan.
Visi :
TROBOS ingin menjadikan dirinya sebagai pendorong dan barometer kemajuan agribisnis Indonesia, terutama bidang peternakan dan perikanan, yang sehat dengan didukung oleh jurnalisme bermoral serta beretika.
Misi :
Sebagai media informasi, TROBOS akan senantiasa menyampaikan informasi dan bahkan memberikan penyuluhan untuk merangsang tumbuhnya pelaku bisnis bidang peternakan-perikanan, terutama di tingkat budidaya. Melalui cara itulah diharapkan bidang tersebut akan mampu berperan sebagai sumber pertumbuhan baru yang optimal. Misalnya untuk meraup devisa, mendukung terciptanya ketahanan pangan melalui penyediaan pangan bergizi yang bisa mencerdaskan dan menyehatkan bangsa, menciptakan lapangan kerja, menghidupkan sekaligus menumbuhkan ekonomi terutama di pedesaan, meningkatkan pendapatan terutama para pembudidaya dan kelompok masyarakat ekonomi lemah. Di dalam kiprahnya, TROBOS akan selalu memadukan kepentingan bisnis dengan idealisme.
Pemateri oleh Ibu Fitri Nursanti Poernomo (Direktur Trobos)
PT. DASF adalah Perusahaan dibidang Animal Health Sector & Raw Material yang sekarang sedang berkembang pesat.
Pemateri oleh Bapak Ir. Yoyok Sisbianto (Direktur DASF Kediri)
SURYA MITRA FARM
Surya Mitra Farm berlokasi di Jl. R Adinegoro Timur No.1 Sooko, Mojokerto.
Pemateri oleh Bapak Sumarno (Direktur SMF Mojokerto)
Kamis, 16 Februari 2012
LATAR BELAKANG
Kebutuhan protein hewani untuk masyarakat Indonesia akan semakin
bertambah seiring dengan pertambahan penduduk Indonesia yang terus melesat dari
tahun ke tahun. Pemenuhan kebutuhan protein hewani, salah satunya adalah produk
unggas, bagi masyarakat Indonesia kurang didukung dengan kepedulian pihak-pihak
yang berkecimpung dalam bidang peternakan untuk mewujudkan produk peternakan
yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) untuk konsumen. Merebaknya kasus residu
antibiotik pada daging ayam, telur palsu, ayam tiren (mati kemarin), ayam yang
terinfeksi penyakit namun tetap dipasarkan dan berbagai kecurangan lainnya
dalam bisnis perunggasan perlu mendapat perhatian yang lebih dari kalangan
peternak rakyat, industri perunggasan dan media agar konsumen merasa terlindungi
dan aman untuk mengkonsumsi produk unggas.
Peternakan rakyat adalah subjek dari seluruh kegiatan dalam bidang
perunggasan. Peternakan rakyat merupakan produsen utama produk unggas yang
dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Apabila peternak rakyat, baik
dengan system kemitraan yang banyak berkembang saat ini maupun model mandiri,
mampu secara profesional dan sustainable memproduksi
produk unggas ASUH, maka bisa dipastikan konsumen akan mendapatkan produk
unggas ASUH yang menjadikan konsumen merasa terlindungi.
Industri pakan, obat-obatan, bibit (breeding), dan hasil olahan unggas merupakan penyuplai bahan baku
dan distributor bagi peternakan rakyat
dan konsumen untuk penunjang produksi unggas yang ASUH. Kalangan industri
sangat berperan sebagai penggerak, penunjang, dan pemacu peternakan rakyat
untuk berproduksi lebih baik lagi terutama dalam produksi unggas ASUH. Harus
ada kepedulian dari kalangan industri agar tercapai produksi unggas ASUH yang sustainable.
Media merupakan sumber informasi untuk segala kegiatan, dalam hal
ini terutama kegiatan dalam bidang perunggasan. Melalui media, peternak dan
kalangan industri dapat mengetahui informasi terkini yang sedang menjadi trend,
isu, serta kebijakan yang ada dalam dunia peternakan. Media dapat berfungsi
juga sebagai “controlling” atas semua
berita yang sedang up to date di
kalangan orang yang berkecimpung dalam bidang perunggasan.
Seminar nasional perunggasan dengan tema “Peran Pelaku Bisnis
Perunggasan Profesional Untuk Menunjang Produksi Unggas Yang ASUH (Aman, Sehat,
Utuh, Halal)” yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2012 ini
diharapkan menjadi sebuah pondasi pemikiran, aktualisasi dan strategi
implementasi bagi seluruh pihak yang berkecimpung dalam dunia peternakan untuk
mewujudkan produk unggas ASUH.
Agri
Unggas
Enzim, Biokatalis yang Makin Populer
Tren
penelitian dunia mengarah pada penggunaan multi enzim dalam pakan unggas
Tren penggunaan enzim pada pakan unggas di dunia terus meningkat, termasuk Indonesia. Biokatalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia ini, kini dijadikan pilihan pertama dalam mengoptimalkan performa produksi unggas sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
Tren penggunaan enzim pada pakan unggas di dunia terus meningkat, termasuk Indonesia. Biokatalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia ini, kini dijadikan pilihan pertama dalam mengoptimalkan performa produksi unggas sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
Belum
lama ini di Bogor, pakar enzim pakan unggas dari University of Maryland,
Amerika Serikat, Prof Rosaline Angel berbagi hasil penelitian dan perkembangan
enzim pakan pada nutrisi unggas. Angel mengatakan bahwa enzim adalah protein.
Dalam aktivitasnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa molekul. Inhibitor yaitu
molekul yang menurunkan aktivitas enzim dan aktivator yaitu molekul yang
meningkatkan aktivitas enzim.
Enzim
juga spesifik terhadap suhu dan pH, kata Angel. Menurutnya, rentang pH lebih
penting diperhatikan ketimbang pH optimum dari suatu enzim. Tak kalah
pentingnya, Angel juga menyebut tiap enzim memiliki substrat spesifik.
”Substrat ini sangat penting dalam reaksi enzimatik. Ibarat gembok dan kunci,
substrat adalah gembok dan enzim adalah kuncinya. Karena itu kita harus
memperhatikan substrat ini,” katanya.
Terang
Johney Lee – General Manager Animal Science Marketing Division CTC Bio –
perusahaan produsen enzim pakan asal Korea –, substrat merupakan molekul saat
awal proses enzimatik yang kemudian dikonversi menjadi molekul lain sebagai
produknya. Sebagai contoh, produk dari enzim lactase adalah galaktosa dan
glukosa, yang merupakan hasil konversi dari substrat laktosa. ”Contoh lainnya,
enzim phytase substrat spesifiknya adalah phytate. Glucanase adalah glucan,
xylanase adalah xylan dan mannanase adalah mannan,” tuturnya kepada TROBOS
belum lama ini di Jakarta.
Tambah
Lee, dari sekian banyak enzim pakan yang ada, ada 2 jenis enzim yang banyak
digunakan pabrik pakan. Yaitu enzim phytase dan enzim yang mendegradasi NSP
(Non-Starch Polysaccharide). Enzim yang mendegradasi NSP ada beberapa macam,
kata Lee, antara lain xylanase, β-glucanase, dan β-mannanase.
Kestabilan Panas Enzim Phytase
Angel menginformasikan, dibanding 5 tahun lalu, penggunaan enzim phytase pada pakan broiler (ayam pedaging) di Amerika Serikat sekarang mencapai sekitar 95 %. Tingginya penggunaan ini, menurutnya, karena pabrik pakan memahami bagaimana cara kerja dan manfaatnya, yaitu dapat menurunkan biaya pakan karena menurunkan level penggunaan P (fosfor) inorganik. Sekaligus menurunkan ekskresi P pada feses.
Di Indonesia, kata Suaedi Sunanto yang Animal Nutrition and Health Manager DSM Indonesia, penggunaan enzim phytase pada pakan layer (ayam petelur) mencapai sekitar 95 %.
Kestabilan Panas Enzim Phytase
Angel menginformasikan, dibanding 5 tahun lalu, penggunaan enzim phytase pada pakan broiler (ayam pedaging) di Amerika Serikat sekarang mencapai sekitar 95 %. Tingginya penggunaan ini, menurutnya, karena pabrik pakan memahami bagaimana cara kerja dan manfaatnya, yaitu dapat menurunkan biaya pakan karena menurunkan level penggunaan P (fosfor) inorganik. Sekaligus menurunkan ekskresi P pada feses.
Di Indonesia, kata Suaedi Sunanto yang Animal Nutrition and Health Manager DSM Indonesia, penggunaan enzim phytase pada pakan layer (ayam petelur) mencapai sekitar 95 %.
β-mannanase
dan PKM
Dari enzim yang mendegradasi NSP, kata Lee, β-mannanase cukup banyak digunakan pada pakan unggas. ”Suplementasi β-mannanase terbukti mampu meningkatkan utilitas energi pada pakan unggas yang berbasis jagung-kedelai dan berpotensi menurunkan biaya pakan. Ini karena enzim ini dapat menghidrolisa β-mannan yang terkandung dalam tepung kedelai,” tuturnya.
Dari enzim yang mendegradasi NSP, kata Lee, β-mannanase cukup banyak digunakan pada pakan unggas. ”Suplementasi β-mannanase terbukti mampu meningkatkan utilitas energi pada pakan unggas yang berbasis jagung-kedelai dan berpotensi menurunkan biaya pakan. Ini karena enzim ini dapat menghidrolisa β-mannan yang terkandung dalam tepung kedelai,” tuturnya.
Indonesia
memiliki jumlah Palm Kernel Meal (PKM – tepung inti sawit) dalam jumlah yang
banyak yang potensial untuk bahan pakan alternatif unggas. Melihat kondisi itu,
bagi Lee, penggunaan PKM sebagai bahan baku pakan unggas alternatif adalah
potensial sebagai upaya efisiensi. PKM mengandung banyak β-mannan. β-mannan juga
tergolong serat antinutrisi yang berdampak negatif pada performa produksi
unggas. Karena jumlah β-mannan-nya banyak sehingga membuat penggunaan PKM jadi
terbatas. ”Enzim β-mannanase dapat menghidrolisa β-mannan yang banyak tersebut,
sehingga tidak terdapat lagi efek negatif pada unggas dan bahkan meningkatkan
ketersediaan energi,” ungkap doktor lulusan Seoul National University, Korea
ini.
Multi
Enzim
Tertarik mendalami interaksi dan pengaruh dari kombinasi berbagai enzim pakan, Angel mengatakan bahwa ia dan timnya akan melakukan penelitian dengan mengkombinasikan enzim phytase, xylanase, dan protease. ”Penelitian ini akan memiliki 7 negatif kontrol. Masing-masing 1 negatif kontrol pada tiap enzim. Dan 4 negatif kontrol untuk kombinasi dari ketiga enzim itu,” terangnya.
Tertarik mendalami interaksi dan pengaruh dari kombinasi berbagai enzim pakan, Angel mengatakan bahwa ia dan timnya akan melakukan penelitian dengan mengkombinasikan enzim phytase, xylanase, dan protease. ”Penelitian ini akan memiliki 7 negatif kontrol. Masing-masing 1 negatif kontrol pada tiap enzim. Dan 4 negatif kontrol untuk kombinasi dari ketiga enzim itu,” terangnya.
Selengkapnya
baca majalah Trobos edisi Februari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
UMKM
(illustrasi Foto: okezone)
Sindonews.com - Bisnis peternakan di Indonesia kerap dihantui isu flu burung. Kendati demikian bisnis ternak unggas justru yang paling maju dan berkembang, karena didukung infrastruktur industri yang lengkap mulai dari perbibitan, produksi, pakan, dan kesehatan ternak.
Dewan Pertimbangan Organisasi Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Don P Utoyo menjelaskan, industri dan bisnis perunggasan dalam negeri telah mampu mewujudkan kesejahteraan umum.
Indikatornya adalah industri ini mampu menyediakan pangan bergizi dan sehat (yakni telur dan daging ayam yang murah), pengentasan kemiskinan, penyediakan lapangan kerja di kota dan di desa, serta mampu menyerap 3 juta tenaga kerja di industri perunggasan.
Dia menambahkan, industri perunggasan mampu menghidupi 12 juta penduduk Indonesia dengan asumsi, satu pekerja di industri perunggasan dapat menghidupi empat orang keluarganya. Dengan demikian menjadikan industri perunggasan memiliki prospek cerah di tahun 2012 dan mempunyai peran strategis dalam pergerakan perekonomian nasional, serta mampu untuk saling menghidupi kegiatan usaha lain.
"Investasi bisnis perunggasan pada 2011 sekira Rp80 triliun dengan omzet bisnis senilai Rp110 triliun," ungkapnya.
Don menjelaskan, banyak industri baik besar maupun kecil yang selalu terkait dengan bisnis perunggasan. Kata dia, dari mulai hasil bumi seperti peternakan, perikanan, perkebunan, tanaman pangan. Tak cuma itu, home industri sebut saja ayam goreng, kripik, abon, pupuk, hingga industri jasa mulai dari perdagangan, keuangan, perbankan, saham, hingga transportasi.
Untuk kemajuan industri dan bisnis perunggasan Indonesia, ISPI memberikan rekomendasi dengan menciptakan berbagai gerakan nasional, baik dalam waktu tiap tahun, bulan atau minggu. "Gerakan tersebut harus serempak, dalam waktu yang bersamaan, terfokus pada topik tertentu, dilakukan secara profesional dan cerdas. Yakni, ”Kampanye Gizi” (makan telur & daging ayam, serta minum susu segar secara rutin), gerakan “Biosecurity, Desinfeksi & Vaksinasi," tandas Don.
Dewan Pertimbangan Organisasi Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Don P Utoyo menjelaskan, industri dan bisnis perunggasan dalam negeri telah mampu mewujudkan kesejahteraan umum.
Indikatornya adalah industri ini mampu menyediakan pangan bergizi dan sehat (yakni telur dan daging ayam yang murah), pengentasan kemiskinan, penyediakan lapangan kerja di kota dan di desa, serta mampu menyerap 3 juta tenaga kerja di industri perunggasan.
Dia menambahkan, industri perunggasan mampu menghidupi 12 juta penduduk Indonesia dengan asumsi, satu pekerja di industri perunggasan dapat menghidupi empat orang keluarganya. Dengan demikian menjadikan industri perunggasan memiliki prospek cerah di tahun 2012 dan mempunyai peran strategis dalam pergerakan perekonomian nasional, serta mampu untuk saling menghidupi kegiatan usaha lain.
"Investasi bisnis perunggasan pada 2011 sekira Rp80 triliun dengan omzet bisnis senilai Rp110 triliun," ungkapnya.
Don menjelaskan, banyak industri baik besar maupun kecil yang selalu terkait dengan bisnis perunggasan. Kata dia, dari mulai hasil bumi seperti peternakan, perikanan, perkebunan, tanaman pangan. Tak cuma itu, home industri sebut saja ayam goreng, kripik, abon, pupuk, hingga industri jasa mulai dari perdagangan, keuangan, perbankan, saham, hingga transportasi.
Untuk kemajuan industri dan bisnis perunggasan Indonesia, ISPI memberikan rekomendasi dengan menciptakan berbagai gerakan nasional, baik dalam waktu tiap tahun, bulan atau minggu. "Gerakan tersebut harus serempak, dalam waktu yang bersamaan, terfokus pada topik tertentu, dilakukan secara profesional dan cerdas. Yakni, ”Kampanye Gizi” (makan telur & daging ayam, serta minum susu segar secara rutin), gerakan “Biosecurity, Desinfeksi & Vaksinasi," tandas Don.
Penentuan Lokasi Usaha Ayam Broiler
Ayam broiler atau dikenal juga dengan ayam niaga pedaging merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Secara garis besar manfaat lain disamping sebagai usaha utama peternak, usaha budidaya ayam broiler juga memiliki manfaat diantaranya yaitu: (1) penyediaan kebutuhan protein hewani; (2) pengisi waktu luang dimasa pensiun; (3) pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja; (4) tabungan dihari tua dan (5) mencukupi kebutuhan keluarga.
Singkatnya waktu yang dibutuhkan dan keuntungan yang diperoleh dari produksi ayam broiler siap potong merangsang peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut juga didukung dengan kebutuhan masyarakat Indonesia akan daging yang belum terpenuhi dari produksi daging dalam negeri. Oleh karena itu, sampai saat ini usaha budidaya ayam broiler tetap berkembang pesat.
Pada artikel terdahulu sudah pernah diulas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan usaha budidaya ayam broiler. Sekilas mereview kembali, bahwa salah satu hal yang pertama kali yang seharusnya dipertimbangkan dan menjadi syarat untuk melakukan usaha budidaya ayam broiler yaitu penentuan lokasi dan perencanaan pembangunan kandang. Kedua hal ini merupakan hal yang vital, sehingga diperlukan penanganan yang serius, cepat, dan tepat.
Lokasi merupakan faktor yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum rencana pembangunan kandang. Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah dikemudian hari. Contoh masalah yang muncul akibat pemilihan lokasi yang tidak tepat adalah:
Singkatnya waktu yang dibutuhkan dan keuntungan yang diperoleh dari produksi ayam broiler siap potong merangsang peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut juga didukung dengan kebutuhan masyarakat Indonesia akan daging yang belum terpenuhi dari produksi daging dalam negeri. Oleh karena itu, sampai saat ini usaha budidaya ayam broiler tetap berkembang pesat.
Pada artikel terdahulu sudah pernah diulas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan usaha budidaya ayam broiler. Sekilas mereview kembali, bahwa salah satu hal yang pertama kali yang seharusnya dipertimbangkan dan menjadi syarat untuk melakukan usaha budidaya ayam broiler yaitu penentuan lokasi dan perencanaan pembangunan kandang. Kedua hal ini merupakan hal yang vital, sehingga diperlukan penanganan yang serius, cepat, dan tepat.
Lokasi merupakan faktor yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum rencana pembangunan kandang. Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah dikemudian hari. Contoh masalah yang muncul akibat pemilihan lokasi yang tidak tepat adalah:
- Adanya protes dari masyarakat disekitar lokasi peternakan yang merasa terganggu dengan bau yang ditimbulkan. Hal tersebut berdampak sekali ketika musim hujan, dimana bau yang ditimbulkan lebih besar dibandingkan dengan pada waktu musim kemarau.
- Timbulnya penyakit akibat bakteri, virus dan jamur yang diakibatkan dengan sangat dekatnya lokasi peternakan dengan pemukiman.
- Adanya isu dan ketakutan masyarakat akan penyakit flu burung, sehingga apabila mendirikan usaha peternakan unggas didaerah pemukiman banyak yang ditentang oleh warga sekitar.
- Pemilihan lokasi yang tidak tepat mengakibatkan rendahnya produksi akibat pengaruh iklim dan lingkungan yang terlalu ekstrim.
- Dapat terjadi kesulitan dalam pelaksanaan tatalaksana pemeliharaan yang diakibatkan sulitnya memperoleh sumber air, jauh dari sarana jalan dan kesulitan dalam komunikasi.
Berdasarkan contoh-contoh masalah tersebut diatas menunjukkan bahwa lokasi merupakan syarat utama dalam mendirikan usaha budidaya peternakan, termasuk didalamnya usaha budidaya ayam broiler.Dalam melakukan pemilihan lokasi untuk budidaya ayam broiler, harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
- Letak tempat usaha budidaya
- Iklim
- Kondisi tanah
- Situasi sekitar lokasi
- Sumber air
- Pengaturan area lokasi usaha
Adapun untuk, penjelasan mengenai poin-poin yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi untuk budidaya ayam broiler dan cara-cara pembangunan kandang akan diulas pada artikel berikutnya. Semoga Bermanfaat.
25 Agustus 2011
Sumber PIC: http://azzamudin.wordpress.com/2011/01/21/peternakan-ayam-potong-di-wareng-menjadi-lahan-baru-menjemput-rezeki-dari-allah-swt/
Kasus Flu Burung
Jakarta Selatan Siapkan Pusat Pemotongan Unggas
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian dan Pemotongan serta Peredaran unggas di DKI, Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan akan membuat pusat penampungan dan pemotongan unggas.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Nurhasan, saat penertiban unggas liar di wilayah Tebet, Selasa (10/1/2012. Berdasarkan data yang dia miliki, di Jakarta Selatan sendiri memiliki 123 tempat penampungan unggas dan 23 tempat pemotongan ayam.
"Tapi kan itu semua tidak memiliki izin," ujarnya.
Oleh sebab itu, untuk selanjutnya akan dibuat pemusatan penampungan serta pemotongan unggas di Jakarta Selatan. "Nanti akan disiapkan pusat pemotongan ayam di Petukangan Utara, kami mulai operasionalkan Insya Allah Februari sudah mulai," ujarnya.
Selain itu, tempat pemusatan penampungan dan pemotongan ayam tersebut juga akan dibuat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "Tapi tahun 2012 ini baru rencana pembangunan," ujarnya.
Kedua pusat unggas tersebut ditargetkan mampu melayani 60.000 ekor ayam untuk konsumsi tiap harinya. Sementara itu, pihaknya pun akan mengetatkan pengawasan pasokan ayam yang kebanyakan dari luar Jakarta.
"Kami melakukan pemeriksaan yang namanya surat keterangan sehat dari dokter asal unggas dan izin pemasukan, mereka kan harus ada izin masuk ke Jakarta," ujarnya.
Penertiban yang dilakukan Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan tersebut merupakan salah satu antisipasi merebaknya virus flu burung yang beberapa hari lalu terjadi di Jakarta Utara. Satu orang meninggal dunia dinyatakan positif terjangkit virus tersebut. Penertiban unggas juga dilakukan di wilayah lain di DKI, seperti, Jakarta Utara, Cipayung, Jakarta Timur serta Tebet Jakarta Selatan.
Langganan:
Postingan (Atom)